by

Kisah Seorang Ayah Yang Dituduh Mencuri Harta Anaknya

Kisah seorang ayah mencuri harta anaknya

وَقَضَى
رَبُّكَ أَلا تَعْبُدُوا إِلا
إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ
الْكِبَرَ
أَحَدُهُمَا
أَوْ كِلاهُمَا فَلا تَقُلْ لَهُمَا
أُفٍّ وَلا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ
لَهُمَا قَوْلا كَرِيمًا
“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan
menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan
sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai
berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan
kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka
dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (QS. Al-Isra’ : 23)
Kisah Seorang Ayah Yang Dituduh Mencuri Harta Anaknya
وَاخْفِضْ
لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ
الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا
كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan
penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka
keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”. (QS.
Al-Isra’ : 24)
Suatu ketika seorang lelaki mendatangi Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Sallam untuk mengadukan ayahnya yang telah mencuri hartanya. Kemudian Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Sallam berkata kepadanya, “pergilah, dan datanglah bersama ayahmu.”

Ketika lelaki tadi pergi, datanglah malaikat jibril Alaihi Sallam menemui Rasulullah dan berkata, “wahai Muhammad, Tuhanmu mengucapkan salam kepadamu dan berfirman, ‘Jika orang tua anak tadi tiba maka tanyakanlah apa yang telah dia ucapkan dalam hatinya yang tidak terdengar oleh kedua telinganya”.

Setelah berkata demikian malaikat Jibril Alaihi Sallam pun pergi. Tidak lama kemudian, datanglah lelaki tadi bersama ayahnya. Kemudian Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Sallam bertanya kepada ayah lelaki yang mengadukan tadi,
“mengapa anakmu mengadu bahwa engkau mencuri hartanya?”, kemudian ayah lelaki tadi berkata,
“Ya Rasulullah, tanyakanlah kepadanya, harta itu aku dermakan kepada siapa; harta itu saya dermakan kepada seorang bibinya atau untuk diriku sendiri?”
Tanpa diduga, ayah lelaki tadi membacakan
sebuah syair yang ditunjukkan kepada anaknya:
Ketika engkau lahir aku memberimu makan
hingga engkau tumbuh dewasa,
aku selalu menjagamu
engkau diberi minum dari jerih payahku
Jika malam hari engkau ditimpa sakit
Maka, sepanjang malam aku tidak tidur
Berjaga memikirkan penyakitmu
hingga tubuhku sempoyongan karena kantuk
Seakan-akan aku yang sakit, bukan kau
Air mataku pun mengalir deras
Dan jiwaku hawatir kau akan mati
Padahal Dia tahu, bahwa ajal akan tiba sesuai masanya
Saat engkau mencapai usia yang tepat
Saat dimana ku harakan dirimu
Kau balas diriku dengan
kekejaman dan kekerasan
Seakan-akan engkau pemberi nikmat dan yang dermawan
Andai saja  ketika tak
dapat kau penuhi hakku sebagai ayah
Kau perlakukan aku sebagai tetangga
Yang hidup berdampingan
Mendengar syair yang dibacakan ayah lelaki tadi, Rasulullah Shalallahu Alaihi Wa Sallam meneteskan air mata dan berkata kepada anak 
tersebut,

“Anta
wa maaluka li abiika”
“Dirimu dan hartamu adalah milik ayahmu.”

(HR. Abu Daud & Ibnu Majah)
Lelaki itu tertunduk. Mengerti betapa besar curahan kasih
sayang orang tuanya kepadanya.
Kemudian, di ikhlaskan hartanya dan memohon diri
dari hadapan Rasulullah.
Seorang anak, meskipun telah berkeluarga, tetap wajib berbakti kepada kedua orang tuanya. Kewajiban ini tidaklah gugur bila seseorang telah berkeluarga. Namun sangat disayangkan, betapa banyak orang yang sudah berkeluarga lalu mereka meninggalkan kewajiban ini.

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: 

Dari Abdullah bin ’Amru radhiallahu ‘anhuma, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
رِضَى الرَّبِّ فِي رِضَى الوَالِدِ، وَسَخَطُ الرَّبِّ فِي سَخَطِ الْوَالِدِ
Ridha Allah tergantung pada ridha orang tua dan murka Allah tergantung pada murka orang tua” (Hasan. at-Tirmidzi : 1899,  HR. al-Hakim : 7249, ath-Thabrani dalam al-Mu’jam al-Kabiir : 14368, al-Bazzar : 2394).

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Popular